Review :
Setelah single perdana berjudul “Obat Penawar Rindu” dan "100% Salah" begitu bombatis ditelinga penikmat musik Indonesia.Selama dua tahun band TarzanBoys nampak menghilang ditengah melambungnya single perdana “Obat Penawar Rindu”. Bahkan single perdana Tarzan Boys ini telah di re-make keberbagai versi oleh musisi lain. Hal ini membuat band Tarzan Boys secara diam-diam merapikan barisan dan menyiapkan album keduanya, Sama seperti album pertamanya “Obat Penawar Rindu”, di album kedua ini tetap konsisten mengusung aliran musik genre alternatif. Tema lagu yang ditawarkan pun masih bercerita seputar kisah percintaan, makna persahabatan, hingga arti kehidupan.
Dalam album kedua ini, ada 10 lagu yang bakal dikemas bersama label ternama Nagaswara. Sembari menunggu album kelar, dua single berjudul “100% Love" dan “Sayang Dimana Sayang” lebih dulu dilempar untuk RBT, awal tahun ini juga. Dua single ini menceritakan tentang ketulusan cinta, dan tentang perasaan yang begitu mengagungkan cinta.Terbentuk di Palembang, pada 20 November 2006, kemunculan TarzanBoys kali ini masih digawangi Adi (bassist sekaligus leader dan pencipta lagu-lagu TarzanBoys kebanyakan) dan Endra (guitarist). Hanya di posisi vocalist, yang dulunya dipegang Andrew kini digantikan Rendy Saputra.
TarzanBoys sendiri sebenarnya sudah tiga tahun bernaung di "Nagaswara Music Indonesia” yang dikenal sebagai major label yang telah mengorbitkan banyak bintang-bintang besar. Namun, karena kesibukan para personelnya yang ingin meneruskan kuliah dan berwirausaha, akhirnya pada 2009 band ini vakum.
Di tengah kesibukan kuliah dan kerja, ternyata beberapa personel band ini tetap eksis di sejumlah event musik di Palembang, Lampung, Bengkulu, Jambi, dan Bangka Belitung. Terakhir di penghujung 2011, TarzanBoys sempat tour di 16 kota di Sumatera.
Sekilas menilik perjalanan karir TarzanBoys ke belakang, dari kumpul-kumpul, ikut lomba, jadi juara, adalah hal biasa dilakoni para personel band ini. Itu terjadi di Palembang, ketika dulunya grup band ini masih bernama Yoland. Terkesan feminim, padahal awak grup ini semua cowok. Karena sering juara di festival, nama Yoland pun cepat akrab di telinga penikmat musik di Palembang.
Peruntungan datang ketika mereka hijrah ke Jakarta. Dengan bekal musikalitas mumpuni, mereka sukses menembus dapur rekaman Nagaswara, dan sejak itu berganti nama menjadi TarzanBoys. Semenjak bermetamorfosis menjadi TarzanBoys, nama yang terkesan maskulin dan lebih provokatif, sejumlah lagu pun mulai ditebar di belantara musik Tanah Air.
Seiring perjalanan waktu, lagu-lagu yang dilempar mendapat tempat di hati penikmat musik. Mereka pun bertekat membuktikan, bahwa band asli Palembang juga bisa punya taring di industri musik Indonesia.
"Filosofi Tarzan kan sebagai manusia rimba, yang menguasai hutan dan mahluk di dalamnya. Semoga TarzanBoys juga bisa jadi raja di rimba musik Indonesia, dan karya yang kami tawarkan kali ini diterima dengan baik di masyarakat,” kata Adi, bassist sekaligus leader TarzanBoys.
Dalam album kedua ini, ada 10 lagu yang bakal dikemas bersama label ternama Nagaswara. Sembari menunggu album kelar, dua single berjudul “100% Love" dan “Sayang Dimana Sayang” lebih dulu dilempar untuk RBT, awal tahun ini juga. Dua single ini menceritakan tentang ketulusan cinta, dan tentang perasaan yang begitu mengagungkan cinta.Terbentuk di Palembang, pada 20 November 2006, kemunculan TarzanBoys kali ini masih digawangi Adi (bassist sekaligus leader dan pencipta lagu-lagu TarzanBoys kebanyakan) dan Endra (guitarist). Hanya di posisi vocalist, yang dulunya dipegang Andrew kini digantikan Rendy Saputra.
TarzanBoys sendiri sebenarnya sudah tiga tahun bernaung di "Nagaswara Music Indonesia” yang dikenal sebagai major label yang telah mengorbitkan banyak bintang-bintang besar. Namun, karena kesibukan para personelnya yang ingin meneruskan kuliah dan berwirausaha, akhirnya pada 2009 band ini vakum.
Di tengah kesibukan kuliah dan kerja, ternyata beberapa personel band ini tetap eksis di sejumlah event musik di Palembang, Lampung, Bengkulu, Jambi, dan Bangka Belitung. Terakhir di penghujung 2011, TarzanBoys sempat tour di 16 kota di Sumatera.
Sekilas menilik perjalanan karir TarzanBoys ke belakang, dari kumpul-kumpul, ikut lomba, jadi juara, adalah hal biasa dilakoni para personel band ini. Itu terjadi di Palembang, ketika dulunya grup band ini masih bernama Yoland. Terkesan feminim, padahal awak grup ini semua cowok. Karena sering juara di festival, nama Yoland pun cepat akrab di telinga penikmat musik di Palembang.
Peruntungan datang ketika mereka hijrah ke Jakarta. Dengan bekal musikalitas mumpuni, mereka sukses menembus dapur rekaman Nagaswara, dan sejak itu berganti nama menjadi TarzanBoys. Semenjak bermetamorfosis menjadi TarzanBoys, nama yang terkesan maskulin dan lebih provokatif, sejumlah lagu pun mulai ditebar di belantara musik Tanah Air.
Seiring perjalanan waktu, lagu-lagu yang dilempar mendapat tempat di hati penikmat musik. Mereka pun bertekat membuktikan, bahwa band asli Palembang juga bisa punya taring di industri musik Indonesia.
"Filosofi Tarzan kan sebagai manusia rimba, yang menguasai hutan dan mahluk di dalamnya. Semoga TarzanBoys juga bisa jadi raja di rimba musik Indonesia, dan karya yang kami tawarkan kali ini diterima dengan baik di masyarakat,” kata Adi, bassist sekaligus leader TarzanBoys.
EmoticonEmoticon